MAKALAH
GEOMETRI DATAR
“ELIPS
dan TRAPESIUM”
Disusun
oleh:
KELOMPOK
6
Ai
Nurhasanah 20148300230
Jejen
Gojali 20148300215
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP
KUSUMA NEGARA
JAKARTA
2015
Jl. Raya Bogor Km. 24,
Cijantung, Jakarta-Indonesia, Telp. (62-21) 87791773,
Fax
(62-21) 877917
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penyusun panjatkan kepada
Allah SWT, berkat limpahan rahmat, kemudahan, dan karunia-Nya, sehingga
Makalah Geometri Datar yang berjudul “ ELIPS
dan TRAPESIUM ” ini dapat penyusun selesaikan sebagai bahan untuk sumber
belajar di dalam kelas.
Makalah
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Geometri
Datar. Dalam makalah ini berisi tentang cirri-ciri atau sifat-sifat bangun
datar elips dan trapesium, rumus beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Penyusun
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari
itu, penyusun minta kritik dan sarannya yang bersifat membangun untuk ke arah
yang lebih baik lagi ke depannya.
Akhirnya,
penyusun menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini mohon maaf tidak bisa disebutkan satu persatu.
Jakarta, 22
Agustus 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..........................................................................
2
DAFTAR ISI ..........................................................................
3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ..........................................................................
4
B.
Rumusan Masalah ..........................................................................
4
C.
Tujuan Penyusunan ..........................................................................
4
D.
Manfaat Penyusunan ..........................................................................
4
E. Metode
Penyusunan ..........................................................................
4
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Elips ..........................................................................
5
B. Trapesium ..........................................................................
13
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................
23
B. Saran ..........................................................................
23
REFERENSI ..........................................................................
24
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam kehidupan kita tidak terlepas dari
ilmu matematika, dalam matemtika tidak hanya mempelajari tentang berhitung
saja. Tetapi juga mempelajari tentang bangaun datar. Bangun datar sangat banyak
jenis nya. Disini kelompok saya akan menjelaskan lebih rinci tentang elips, trapesium
dan sifat-sifat nya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat
disimpulkan rumusan sebagai berikut:
1. Apa
yang dimaksud elips dan trapesium?
C. Tujuan Penyusunan
Adapun
tujuan dari penyusunan makalah tersebut:
1. Untuk
memenuhi tugas geometri datar.
2. Untuk
mengetahui elips dan trapesium.
D. Manfaat Penyusunan
Adapun
manfaat dari penyusunan makalah tersebut, yaitu:
1. Agar
dapat memenuhi tugas geometri datar.
2. Agar
dapat mengetahui elips dan trapesium.
E. Metode Penyusunan
Dalam
penyusunan makalah ini, penyusun menggunakan studi literature dari beberapa
buku dan internet. Studi literature adalah metode penyusunan yang sumbernya
dari buku dan bacaan lainnya atau bisa juga disebut telaah buku.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
ELIPS
1.
Pengertian
Elips
Elips adalah tempat
kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya sama terhadap dua titik tertentu
selalu tetap. Dua titik tertentu tersebut adalah titik fokus.
Perhatikan gambar, F1 dan F2
adalah fokus. Meskipun P dipindah-pindah, selagi berada di ellips maka PF1
+ PF2 selalu konstan.
Elips ini erat kaitannya dengan hukum-hukum yang ada di dalam fisika astronomi. Bahwasanya lintasan planet-planet berbentuk elips, dan matahari berada pada salah satu titik fokusnya
Elips ini erat kaitannya dengan hukum-hukum yang ada di dalam fisika astronomi. Bahwasanya lintasan planet-planet berbentuk elips, dan matahari berada pada salah satu titik fokusnya
Elips memilki nilai eksentrisitas 0<e<1
,memiliki 2 puncak (A dan A’) yang terletak pada sumbu mayornya.
Untuk
memudahkan membayangkan cara menggambar elips dan mentukan persamaannya adalah
dengan gambar berikut
Pasang
2 buah paku pada jarak tertentu (jadikan sebagai fokus), ikatkan seutas benang
yang panjangnya lebih besar dari jarak kedua pake tersebut. Kemudian buat
gambar dengan pinsil pada kondisi di atas, dimana benang selalu dalam kondisi
tegang (lurus). Jadi dapat disimpulkan bahwa elips adalah kumpulan titik yang
jumlah jarak dengan kedua titik tetap (fokus) (d1 + d2) adalah sama.
Sekarang mari kita tentukan
persamaannya saat titik P (x,y) berada segaris dengan fokus-fokus nya
Maka jumlah panjang d1 + d2 adalah
=> (c + a) + (a – c) = 2a
Maka persamaannya dapat dengan mudah
diperoleh jika menggunakan titip P tepat di puncak sumbu minornya yaitu titik
(0,b)
Jika c² + b² = a², maka penyederhanaan
selanjutnya menghasilkan
Jadi bentuk elip bisa dua macam,
tergantung posisi sumbu mayor dan minornya.
Sebelum
membahas mengenai persamaan elips, mari kita ingat-ingat kembali persamaan dari
suatu lingkaran. Lingkaran yang memiliki titik pusat di titik (a, b)
dan berjari-jari r memiliki persamaan (x – a)2 + (y – b)2 = r2. Dengan membagi kedua
ruas persamaan tersebut dengan r2, kita akan memperoleh.
Pada
persamaan yang terakhir, nilai r pada masing-masing penyebut
secara berturut-turut merupakan jarak vertikal dan horizontal dari titik pusat
ke grafik. Lalu mungkin kita akan bertanya, bagaimana jika nilai dari
penyebut-penyebut tersebut berbeda? Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
perhatikan persamaan berikut.
Pusat
dari grafik persamaan di atas tetaplah (3, –2), karena a = 3
dan b = –2. Dengan mensubtitusiy = –2, kita dapat
menentukan titik-titik yang memenuhi persamaan tersebut.
Hasil
di atas, menunjukkan bahwa jarak horizontal titik pusat terhadap grafik adalah
4 satuan, yaitu jarak titik pusat (3, –2) terhadap titik-titik (–1, –2) dan (7,
–2). Dengan cara yang serupa, untuk x = 3 kita akan
mendapatkan (y + 2)2 = 9, sehingga
diperoleh y = –5 dan y = 1. Hal ini
menunjukkan bahwa jarak vertikal titik pusat terhadap grafik adalah 3, yaitu
jarak titik (3, –2) terhadap titik-titik (3, –5) dan (3, 1). Sehingga, dengan
mengganti penyebut-penyebut yang tidak sama pada suatu persamaan lingkaran,
kita akan mendapatkan suatu grafik memanjang dari lingkaran. Grafik seperti ini
merupakan grafik dari suatu elips.
Untuk
suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips disebut sumbu
mayor, dengan titik-titik ujung sumbu mayor disebut titik-titik
puncakelips. Ruas garis yang tegak lurus dan membagi sumbu mayor menjadi 2
bagian yang sama disebut sumbu minor.
-
Jika p > q,
sumbu mayornya horizontal (sejajar dengan sumbu-x) dengan panjang 2p,
dan sumbu minornya vertikal dengan panjang 2q.
-
Jika p < q,
sumbu mayornya vertikal (sejajar dengan sumbu-y) dengan panjang 2q,
dan sumbu minornya horizontal dengan panjang 2p.
Dari pengamatan kita di atas, kita
dapat menarik kesimpulan mengenai persamaan elips sebagai berikut.
Bentuk Standar dari Persamaan Elips
Diberikan persamaan,
Diberikan persamaan,
Jika p ≠ q persamaan tersebut
merepresentasikan grafik dari suatu elips dengan titik pusat (a, b). Nilai |p|
merupakan jarak horizontal titik pusat dengan grafik, sedangkan |q| merupakan
jarak vertikal titik pusat dengan grafik.
3.
Luas
dan keliling Elips
Rumus
keliling
Rumus
luas
4.
Contoh soal Elips
Soal 1
Tentukanlah titik pusat, jari-jari
pendek dan panjang dari persamaan ellips
4x2 + 9y2 +16x - 18y - 11 = 0
Penyelesaian :
4x2+9y2+16x-18y-11=0
4x2+16x+9y2-18y-11=0
4(x2+4x)+9(y2-2y)-11=0
4(x2+4x+4)+9(y2-2y+1)=11+16+9
4(x+2)2+9(y-1)2=36
Pusat elips (-2,1)
Jari-jari panjang a2 = 9, maka a = √9 = 3
Jari-jari pendek b2 = 4, maka b = √4 = 2
Soal 2
Diketahui ellips dengan persamaan
Carilah puncak, focus, dan
titik-titik ujung sumbu minor. Gambarlah sketsa ellips, dan perhatikanlah kedua
fokusnya.
Jawab:
Dari
persamaan ellips, a2 = 25 dan b2 = 16; jadi a = 5 dan b =
4. Karena itu puncak ellips adalah V(5,0)
dan V1(-5,0) dan
titik-titik ujung sumbu minor adalah titik-titik B(0,4) dan B1(0,-4).
Dari (7),
c2 = a2 – b2
jadi, c2 = 25 – 26
= 9
Karena itu
c = 3 dan fokusnya adalah F(3,0) dan
F(-3,0). Sketsa ellips dan fokusnya terlihat dalam gambar
Soal 3
Suatu
kelengkungan berbentuk setengah ellips dengan lebar alas 48 kaki dan tinggi 20
kaki. Berapa lebar lengkungan itu pada ketinggian 10 kaki dari alas?
Jawab:
Gambar
diatas memperllihatkan sketsa lengkungan dan sumbu-sumbu koordinat dipilih
sedemikian rupa sehingga sumbu x terletak pada alas dan titik asal adalah titik
tengah alas. Maka sumbu utama ellips terletak sepanjang sumbu x, pusatnya di
titik asal, a = 24 dan b = 20. Persamaan ellips berbentuk
Misalkan 2x
adalah lebar lengkungan pada ketinggian 10 kaki dari alas. Karena itu (x,10)
terletak pada ellips, jadi
Dengan
demikian pada ketinggian 10 kaki dari alas, lebar lengkungan adalah 24 akar3 kaki.
Jika suatu
ellips mempunyai pusat di titik asal dan sumbu utama pada sumbu y, maka
persamaan ellips berbentuk
B. TRAPESIUM
1.
Pengertian
Trapesium
Trapesium
adalah segi empat yang memiliki tepat sepasang sisi yang berhadapan sejajar.
Segiempat PQRS adalah trapesium, PQ dan SR disebut alas
trapesium, PQ dan SR sejajar. PS dan QR disebut kaki-kaki trapesium.
2.
Jenis-Jenis
Trapesium
Trapesium dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu :
1.
Trapesium
sembarang merupakan trapesium yang keempat rusuknya tidak sama panjang.
Trapesium jenis ini tidak memiliki simetri lipat dan memiliki hanya satu
simetri putar.
2.
Trapesium
sama kaki merupakan trapesium yang memiliki sepasang rusuk yang sama panjang
dan sepasang rusuk yang sejajar. Trapesium jenis ini memiliki satu buah simetri
lipat dan dua buah simetri putar.
3.
Trapesium
siku-siku merupakan trapesium dimana dua dari keempat sudutnya merupakan sudut
siku-siku. Rusuk-rusuk sejajar yang dimiliki trapesium ini tegak lurus dengan
tinggi trapesium.
3.
Sifat-Sifat
Trapesium
Secara
umum sifat
trapesium adalah
memiliki dua sisi yang sejajar. Sifat-sifat trapesium yang lain adalah sebagai
berikut.
a. Terdapat dua Pasang Sudut
Berdekatan yang Jumlahnya 180°
Coba
perhatikan trapesium ABCD pada Gambar dibawah ini. Jika kita perpanjang garis
AD, maka ∠A dan ∠D adalah sudut-sudut dalam sepihak karena AB // DC. Dengan demikian, ∠A + ∠D = 180°,
begitu juga ∠B + ∠C = 180°. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagai berikut.
Sifat Pada
trapesium sama kaki terdapat dua pasang sudut berdekatan yang jumlahnya 180°
b. Sifat Pada Trapesium Sama Kaki
Sepasang-sepasang Sudutnya Sama Besar
Perhatikanlah
segitiga sama kaki ADE pada Gambar dibawah ini, diketahui bahwa ∠DAE = ∠AED. Oleh
karena ∠AED dan ∠EBC sehadap, maka ∠EBC = ∠AED, dan ∠DAB = ∠ABC.
Dari sifat (a) bahwa:
∠A + ∠D = 180° dan ∠D = 180° – ∠A
∠B + ∠C = 180° dan ∠C = 180° – ∠B
∠A = ∠B
∠A + ∠D = 180° dan ∠D = 180° – ∠A
∠B + ∠C = 180° dan ∠C = 180° – ∠B
∠A = ∠B
Oleh karena ∠A = ∠B, maka:
∠D = 180° – ∠A
∠C = 180° – ∠A
∠D = ∠C
Pada trapesium sama kaki sepasang-sepasang sudutnya
sama besar
c. Sifat Pada Trapesium Sama Kaki
Jumlah Sudut-sudut yang Berhadapan 180°
Perhatikan
trapesium ABCD pada Gambar diatas.
∠A + ∠B + ∠C + ∠D = 360°
∠A + ∠B + ∠C + ∠D = 360°
Dari sifat
(b) kita tahu bahwa ∠A = ∠B dan ∠C = ∠D sehingga:
∠A + ∠A + ∠C + ∠C = 360°
2(∠A + ∠C) = 360°
∠A + ∠C = 180°
∠A + ∠A + ∠C + ∠C = 360°
2(∠A + ∠C) = 360°
∠A + ∠C = 180°
Pada trapesium sama kaki jumlah
sudut-sudut yang berhadapan 180°
d. Sifat Pada Trapesium Sama Kaki
Diagonal-diagonalnya Sama Panjang
Pada
Gambar dibawah ini, ABCD merupakan trapesium sama kaki dengan AD = BC. Oleh
karena itu, panjang diagonal AC sama dengan panjang diagonal BD. Hal ini dapat
dibuktikan dengan menggunakan rumus Pythagoras.
Pada
trapesium sama kaki diagonal-diagonalnya sama panjang
4.
Rumus
dan Contoh Soal Trapesium
Untuk menghitung luas dan keliling trapesium kita gunakan
rumus sebagai berikut.
Luas Trapesium = Jumlah sisi sejajar x tinggi
2
2
= (AB
+ CD) x DE (perhatikan gambar)
Keliling Trapesium = AB + BC + CD
+DA ( perhatikan gambar )
contoh soal
Soal 1
Perbandingan
panjang sisi sejajar pada sebuah trapesium sama kaki adalah 1 : 4. Diketahui
besar sudut pada salah kaki trapesium adalah 60°, panjang kaki trapesium = 10
cm, tinggi = 8 cm, dan luasnya 80 cm2. Tentukan
a. besar
sudut yang belum diketahui;
b. panjang
sisi-sisi yang sejajar;
c.
keliling trapesium.
Penyelesaian:
Berdasarkan
soal no 2 jika digambarkan akan terlihat seperti gambar berikut.
a.
Berdasarkan gambar di atas kita akan mencari sudut-sudut yang belum diketahui
∠CBF =
∠DAE = 60°
∠ADE =
∠BCF = 180° - ∠DAE - 90°
∠ADE =
∠BCF = 180° - 60° - 90°
∠ADE =
∠BCF = 30°
∠ADC =
∠BCF = 90° + ∠ADE
∠ADC =
∠BCF = 90° + 30°
∠ADC =
∠BCF = 120°
b. Untuk
mencari panjang sisi-sisi yang yang sejajar dapat digunakan rumus luas segitiga
dan persegi panjang, tetapi sebelum itu kita harus mencari panjang AE dengan
rumus phytagoras:
AE
= √(AD2 – DE2)
AE
= √(102 – 82)
AE
= √(100 – 64)
AE
= √36
AE =6 cm
Luas
total = 2 x Luas ΔADE + Luas CDEF
Luas CDEF
= Luas total - 2 x Luas ΔADE
Luas CDEF
= 80 cm2- 2 x ½ x AE x DE
Luas CDEF
= 80 cm2- 2 x ½ x 6 cm x 8 cm
Luas CDEF
= 80 cm2- 48 cm2
Luas CDEF
= 32 cm2
sekarang
akan cari panjang EF = CD yaitu
Luas CDEF
= CD x DE
32 cm2 =
DC x 8 cm
CD = 4 cm
Panjang
AB = AE + EF + BF
Panjang
AB = 6 cm+ 4 cm + 6 cm
Panjang
AB = 16 cm
c.
Keliling trapesium dapat dicari dengan menjumlahkan seluruh sisi trapesium
tersebut.
Keliling
= 2 x AD + AB + CD
Keliling
= 2 x 10 cm + 16 cm + 4 cm
Keliling
= 40 cm
Soal 2
Perhatikan
gambar berikut.
Pada
gambar di atas diketahui trapesium PQRS sama kaki dengan PS = QR, PQ = 48 cm,
SR = 26 cm, dan∠SPM = ∠RQN = 45°. Tentukan
a.
besar ∠MSP dan ∠RNQ,
b.
panjang MN,
c.
panjang PM, QN, dan t,
d. luas
PQRS.
Penyelesaian:
a.
besar ∠MSP dan ∠RNQ adalah:
∠MSP = 180° - ∠PMS - ∠MPS
∠MSP = 180° - 90° - 45°
∠MSP = 45°
∠RNQ = ∠PMS = 90°
Jadi
besar ∠MSP dan ∠RNQ adalah 45° dan 90°
b.
panjang MN = SR = 26 cm
c.
panjang PM, QN, dan t, adalah sebagai berikut.
PM = QN
PM = PQ –
MN – QN
PM = 48
cm – 26 cm –PM
2PM = 22
cm
PM = 22
cm/2
PM = QN =
t = 11 cm
d. Luas
trapsesium PQRS adalah:
luas PQRS
= ½ x (PQ+SR) x t
luas PQRS
= ½ x (48 cm + 26 cm) x 11 cm
luas PQRS
= 407 cm2
Soal 3
Sebuah
trapesium, panjang sisi-sisi sejajar adalah 12 cm dan 8 cm serta tinggi 5 cm.
Hitunglah luas trapesium tersebut.
Penyelesaian:
Luas = ½
x (a1 + a2) x t
Luas = ½
x (12 cm + 8 cm) x 5 cm
Luas = 50
cm2
BAB 3
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan
di atas dapat disimpulkan bahwa:
Trapesium
merupakan bangun datar yang memiliki sisi sejajar dan ada tiga jenis trapesium,
yaitu: trapesium sama kaki, sama sisi serta sembarang. Dan elips adalah
lingkaran yang berbentuk oval.
B. Saran
Dalam
pembelajaran di dalam kelas seharusnya untuk materi seperti ini menggunakan
metode menjelaskan secara manual agar siswa/mahasiswa dapat mengerti proses
dalam mengerjakan soal. Karena kalau secara persentasi terlalu banyak kendala.
Perlu adanya
sumber-sumber yang mendukung dan harus punya analisa tajam untuk menyelesaikan
penerapan materi ini terutama materi elips.
REFERENSI
buku kalkulus dan
geometri analitik jilid 5
aplikasi rumus
matematika
Adinawan, M.Cholik. matematika untuk SMP Kelas VII Semester 2. Jakarta
Erlangga
2007.
2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar