MAKALAH
PENGANTAR PENDIDIKAN
LINGKUNGAN
PENDIDIKAN
Disusun
Oleh:
Ai
Nurhasanah 20148300230
Belman
Sirait 20148300227
Santa
Sarmat 20148300125
Wiwi
Wijayanti 20148300224
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
STKIP
KUSUMA NEGARA
JAKARTA
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penyusun panjatkan kepada
Allah SWT, berkat limpahan rahmat, kemudahan, dan karunia-Nya, sehingga
Makalah Pengantar Pendidikan yang berjudul “ LINGKUNGAN PENDIDIKAN ” ini dapat penyusun selesaikan sebagai bahan
untuk sumber belajar di kelas.
Makalah
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Pendidikan. Dalam makalah ini berisi tentang macam-macam lingkungan
pendidikan.
Penyusun
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari
itu, penyusun minta kritik dan sarannya yang bersifat membangun untuk ke arah
yang lebih baik lagi ke depannya.
Akhirnya,
penyusun menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini mohon maaf tidak bisa disebutkan satu persatu.
Jakarta, 21 Desember
2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR ..........................................................................
1
DAFTAR
ISI ..........................................................................
2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ..........................................................................
3
B. Rumusan
Masalah ..........................................................................
3
C. Tujuan
Penyusunan ..........................................................................
3
D. Manfaat
Penyusunan ..........................................................................
4
E. Metode
Penyusunan ..........................................................................
4
BAB
2 PEMBAHASAN
A. Pengertian
Lingkungan Pendidikan.....................................................................
5
B. Fungsi
Lingkungan Pendidikan ..........................................................................
C. Tripusat
Lingkungan Pendidikan.........................................................................
1.
Keluarga ..........................................................................
2.
Sekolah ..........................................................................
3.
Masyarakat ..........................................................................
D. Hubungan
Lingkungan Pendidikan Terhadap Perkembangan Peserta Didik
BAB
3 PENUTUP
A. Kesimpulan
..........................................................................
B. Saran ..........................................................................
DAFTAR
PUSTAKA ..........................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manusia selama hidupnya selalu akan
mendapatkan pengaruh dari keluarga, sekolah dan masyarakat luas. Ketiga
lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan, yang akan
mempengaruhi manusia secara bervariasi.
Pemahaman peranan keluarga, sekolah
dan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan akan sangat penting dalam upaya
membantu perkembangan pesetra didik yang optimal. Lingkungan sangat berperan
dalam mendidik atau perkembangan peserta didik.
Maka dari itu, penyusun bermaksud
untuk membahas lingkungan pendidikan agar mengetahui secara detail fungsi dan
hubungan antara lingkungan pendidikan satu dan lain dalam perkembangan peserta
didik.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang
di atas adalah sebagai berikut:
1. Apa
lingkungan pendidikan?
2. Bagaimana
tripusat pendidikan?
3. Bagaimana
hubungan lingkungan pendidikan terhadap perkembangan peserta didik?
C. Tujuan Penyusunan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini
sebagai berikut:
1. Ingin
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan
2. Ingin
mengetahui lingkungan pendidikan
3. Ingin
mengetahui tripusat pendidikan
4. Ingin
mengetahui hubungan lingkungan pendidikan terhadap perkembangan peserta didik
D.
Manfaat
Penyusunan
Adapun manfaat yang diperoleh dari
penyusunan makalah tentang lingkungan pendidikan ini antara lain sebagai
berikut:
1. Dapat
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan
2. Dapat
mengetahui lingkungan pendidikan
3. Dapat
mengetahui tripusat pendidikan
4. Dapat
mengetahui hungungan lingkungan pendidikan terhadap perkembangan peserta didik.
E. Metode Penyusunan
Dalam
penyusunan makalah ini, penyusun menggunakan studi literature dari beberapa
buku dan internet.
Studi literature adalah metode
penyusunan yang sumbernya dari buku dan bacaan lainnya atau bisa juga disebut
telaah buku.
BAB
2
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Lingkungan Pendidikan
Manusia
memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengalaman.
Pengalaman itu terjadi karena interaksi manusia dengan lingkungannya, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan social manusia secara efisien dan efektif itulah
yang di sebut dengan pendidikan. Dan latar tempat berlangsungnya pendidikan
itulah disebut lingkungan pendidikan.
Lingkungan terbagi menjadi dua yaitu
lingkungan alam dan lingkungan social budaya. Lingkungan alam adalah sedangkan
lingkungan social budaya adalah
B. Fungsi Lingkungan Pendidikan
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan
adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan
sekitarnya (fisik, social dan budaya) utamanya berbagai sumberdaya pendidikan
yang tersedia, agar dapat di capai tujuan pendidikan yang optimal.
C. Tripusat Pendidikan
Manusia sepanjang hidupnya selalu akan
menerima pengaruh dari tiga lingkungan pendidikan yang utama, yakni keluarga,
sekolah dan masyarakat. Ketiga lingkungan itu dinamakan tripusat pendidikan.
Dalam peraturan Dasar Perguruan Nasional
Taman Siswa (Putusan Kongres X tanggal 5-10 Desember 1966) pasal 15 ditetapkan
bahwa:
(1) Untuk
mencapai tujuan pendidikannya, Taman Siswa melaksanakan kerja sama yang
harmonis antara ketiga pusat pendidikan yaitu:
(a) Lingkungan
keluarga
(b) Lingkungan
perguruan
(c) Lingkungan
masyarakat.
(2) Sistem
pendidikan tersebut dinamakan sistem “Tripusat” (Suparlan, 1984: 110). Bagi
Taman Siswa, di samping siswa yang tetap tinggal di lingkungan keluarga,
sebagian siswa tinggal di asrama (Wisma Priya dan Wisma Rini) yang dikelola
secara kekeluargaan dengan menerapkan Sistem Among. Sedangkan pada lingkungan
masyarakat, Taman Siswa menekankan dengan penekanan pemupukan semangat
kebangsaan (Suparlan, 1984: 119-120).
1.
Keluarga
Keluarga
merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena
hubungan sedarah. Keluaraga merupakan peletak dasar pendidikan anak.
a.
Bentuk
Keluarga
Menurut Kamanto Sunarto berdasarkan
keanggotaannya, keluarga dibedakan menjadi keluarga inti (nuclear family: ayah, ibu, dan anak) dan keluarga luas (extended
family: keluarga yang terdiri dari keluarga inti, ada kakek/nenek, paman
dan lain sebagainya).
b.
Fungsi
Keluarga
George Peter Murdock (Sudardja
Adiwikarta, 1988) mengemukakan empat fungsi keluarga yang bersifat universal,
yaitu sebagai berikut.
1) Sebagai
pranata yang membenarkan hubungan seksual antara pria dan wanita dewasa
berdasarkan pernikahan.
2) Mengembangkan
pernikahan.
3) Melaksanakan
pendidikan.
4) Sebagai
kesatuan ekonomi.
c.
Penanggung
Jawab Pendidikan dalam Keluarga
Salah satu fungsi keluarga adalah
melaksanakan pendidikan. Secara kodrati orang tua adalah yang bertanggung jawab
atas pendidikan seorang anak. Selain orang tua, saudara atau anggota keluarga
yang tinggal satu rumah juga berperan dalam mendidik seorang anak.
d.
Tujuan
dan Isi Pendidikan dalam Keluarga
Sekalipun tidak ada tujuan pendidikan
dalam keluarga yang dirumuskan secara tersurat, tetapi secara tersirat dipahami
bahwa tujuan pendidikan dalam keluarga pada umumnya adalah agar anak menjadi
pribadi yang mantap, beragama, bermoral, dan menjadi anggota masyarakat yang
baik.
Adapun isi pendidikan dalam keluarga
biasanya, meliputi nilai agama, budaya, moral dan keterampilan.
e.
Karakteristik
Lingkungan Pendidikan Keluarga
Lingkungan pensisikan keluarga tergolong
jalur pendidikan informal, adapun karakteristinya antara lain.
1) Tujuan
pendidikannya lebih menekankan pada pengembangan karakter
2) Peserta
didiknya bersifat heterogen
3) Isi
pendidikannya tidak terprogram secara formal/ tidak ada kurikulum
4) Tidak
berjenjang
5) Waktu
pendidikan tidak terjadwal secara ketat, relative lama
6) Cara
pelaksanaan pendidikan bersifat wajar
7) Evaluasi
pendidikan tidak sistematis
2.
Sekolah
Diantara
tiga pusat pendidikan, sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang
untuk melaksanakan proses pendidikan (Odang Muchtar, 1991). Sekolah harus
diupayakan sedemikian rupa agar mencerminkan suatu masyarakat Indonesia di masa
depan, sehingga peserta didik memperoleh peluang yang optimal dalam menyiapkan
diri untuk melaksanakan perannya. Oleh karena itu sekolah harus dijadikan
sebagai pusat pendidikan.
a.
Bentuk
Sekolah
Sebagai lingkungan pendidikan formal,
sekolah dibagi menjadi tiga jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar ( SD,
MI), pendidikan menengah ( SMP, MTs, SMA, SMK, MA, MAK) dan pendidikan tinggi
(akademi, sekolah tinggi, politeknik, universitas, intitut).
b.
Tujuan
Pendidikan Sekolah
Tujuan pendidikan sekolah dapat
ditemukan di dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan. Tujuan pendidikan
sekolah umumnya member bekal kemampuan kepada peserta didik dalam mengembangkan
kehidupannya sebagai pribadi angota masyarakat, warga Negara, makhluk tuhan
serta mempersiapakan peserta didik untuyk melanjutkan ke jenjang pendidikan
berikutnya. Dan pada jenjang perguruan tinggi, sekolah juga memiliki tujuan
untuk member bekal kemampuan untuk dapat bekerja.
c.
Fungsi
Sekolah
d.
Kurikulum
Sekolah
e.
Karakteristik
Sekolah
Karakteristik
lingkungan pendidikan sekolah, yaitu:
1) Secara
factual tujuan pendidikannya lebih menekankan pada pengembangan intelektual
2) Peserta
didiknya bersifat homogeny
3) Isi
pendidikannya terprogram ada kurikulum khusus
4) Terstruktur,
berjenjang dan bersinambungan
5) Waktu
pendidikannya terjadwal secara ketat dan relative lama
6) Cara
pelaksanaanya bersifat formal
7) Evaluasi
pendidikannya dilaksanakan secara sistematis
3.
Masyarakat
Masyarakat
adalah sekelompok manusia yang berintegrasi secara terorganisasi, menempati
daerah tertentu dan mengikuti suatu cara hidup atau budaya tertentu.
Jenis
masyarakat dapat dibedakan menjadi dua, antara lain masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan
(urban community).
Kaitan
antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi, yakni:
a) Masyarakat
sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang dilembagakan maupun yang tidak
dilembagakan.
b) Lembaga-lembaga
kemasyarakatan atau kelompok social memberikan fungsi edukatif.
c) Dalam
masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang dirancang maupun yang
dimanfaatkan. Perlu pula diingat bahwa manusia dalam bekerja dan hidup
sehari-hari akan selalu berupaya memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya
itu untuk meningkatkan dirinya. Dalam kata lain, manusia berusaha mendidik
dirinya sendiri dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia
dimasyarakatnya dalam bekerja, bergaul dan lain sebagainya.
Dari
tiga hal tersebut, yang kedua dan ketigalah yang paling utama menjadi kawasan
dari kajian masyarakat sebagai pusat pendidikan. Namun perlu ditekankan bahwa
tiga hal tersebut hanya dapat dibedakan, sedangkan dalam kenyataannya sering
sukar dipisahkan.
Setelah
keluarga, kelompok teman sebaya mungkin paling besar pengaruhnya terhadap
pembentukan terutaman pada saat anak berusaha melepaskan diri dari pengaruh
kekuasaan orang tua. Peralihan dari dominasi pengaruh keluarga kea rah dominasi
pengaruh teman sebaya seringkali disertai oleh adanya konflik dan ketegangan
yang bersumber dari pihak anak maupun pihak orang tua.
Menurut
Wayan Ardhana, 1986 terdapat beberapa fungsi kelompok teman sebaya terhadap
anggotanya, antara lain:
a) Mengajar
berhungungan dan menyesuakain diri dengan orang lain.
b) Memperkenalkan
kehidupan masyarakat yang lebih luas
c) Menguatkan
sebagian dari nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan masyarakat orang dewasa
d) Memberikan
kedapa anggota-anggotanya cara-cara untuk membebaskan diri dari pengaruh
kekuasaan orang tua
e) Memberikan
pengalaman untuk mengadakan hubungan yang disarkan pada prinsip persamaan hak
f) Memberikan
pengetahuan yang tidak diberikan oleh keluarga
g) Memperluas
cakrawala pengalaman anak.
Di
dalam lingkungan masyarakat setiap orang akan memperoleh pengaruh yang sifat
mendidik dari orang-orang yang ada di sekitarnya, baik dari teman sebaya maupun
organisasi masyarakat dan media masa.
a.
Bentuk
Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Sudah kita ketahui bahwa lingkungan
pendedikan masyarakat bersifat nonformal dan di luar sekolah se3suai kebutuhan.
Adapun contohnya kursus-kursus, majlis taklim dan sebagainya.
b.
Karakteristik
Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Lingkungan pendidikan masyarakat
bersifat nonformal, contohnya seperti kursus, kelompok belajar, majlis taklim,
bimbingan tes dan lain sebagainya. Adapun karakteristinya, antara lain.
1) Secara
faktuan tujuan pendidikannya lebih menekannkan pada pengembangan keterampilan
praktis
2) Peserta
didiknya bersifat heterogen
3) Isi
pendidikannya ada yang terprogram ada yang tidak
4) Dapat
terstuktur berjenjang dan bersinambungan dan dapat pula tidak terstruktur,
tidak berjenjang dan tidak bersinambungan.
5) Waktu
pendidikan terjadwal secara ketat atau tidak terjadwal, lama pendidikannya
relative singkat
D. Hubungan Lingkungan Pendidikan
Terhadap Perkembangan Peserta Didik
BAB
3
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu proses yang
komplek dan melibatkan berbagai pihak. Hakikatnya lingkungan berlangsung
sepanjang hayat.di kehidupan sehari-hari setiap orang akan mendapatkan
pengalaman dan pengalaman didapat melalui interaksi dengan sesamanya di
lingkungan. Tempat interaksi itu di sebut sebagai lingkungan pendidikan.
Lingkungan pendidikan dibedakan menjadi
tiga tempat yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat atau yang lebih dikenal
sebagai tri pusat pendidikan. Ketiga lingkungan pendidikan tersebut merupakan
komponen sistem pendidikan. Keluarga tergolong lingkungan pendidikan informal,
sekolah tergolong lingkungan pendidikan formal dan masyarakat tergolong
lingkungan pendidikan nonformal.
Fungsi dan peranan lingkungan pendidikan
itu, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama, merupakan factor penting dalam
pencapaian tujuan pendidikan dan pembentukan pribadi peserta didik.
Tripusat pendidikan sangat berhungan dan
saling mempengaruhi dalam perkembangan peserta didik dan pembentukan karakter.
B. Saran
Dalam
mempelajari mata kuliah Pengantar Pendidikan terdapat banyak sekali teori-teori
tentang pendidikan dan seperti apa pendidikan itu. Maka dari itu untuk lebih
memahami makna dari mata kuliah Pengantar Pendidikan bukan hanya sekedar paham
isi materi saja tapi perlu ada praktek kelapangan atau meninjau secara langsung
seperti apa pendidikan itu karena sistem pendidikan di Indonesia selalu
berubah.
DAFTAR
PUSTAKA
Tirtarahardja, Umar. Pengantar Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta
Wahyudi, Dinn. Pengantar Pendidikan. Jakarta:
Universitas Terbuka
Purwanto, Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoritis dan
Praktis. Bandung:Remaja Rosda Karya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar