Sabtu, 13 Agustus 2016

bunga tunggal

MATEMATIKA EKONOMI
“BUNGA TUNGGAL”



Disusun Oleh:
Kelompok I
Ai Nurhasanah            20148300230
Siti Aminah                 20148300204
Sri Utami Masruroh    20148300201
Suwaryo                      20138300296


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KUSUMA NEGARA JAKARTA
2016
KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada  Allah SWT, berkat limpahan rahmat, kemudahan, dan karunia-Nya, sehingga makalah Matematika Ekonomi yang berjudul tentang “BUNGA TUNGGAL” ini dapat penyusun selesaikan tepat pada waktunya tanpa menemui hambatan yang berarti.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Ekonomi. Dalam tulisan ini berisi tentang pengertian bunga tunggal, bunga tunggal untuk tahuhan dan bulanan, cara menghitung bunga tunggal, persen di atas seratus, persen di bawah seratus, bunga tunggal eksask, bunga tunggal biasa dan diskonto serta contoh soal dari tiap bahasan.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Maka dari itu, penyusun minta kritik dan sarannya yang bersifat membangun untuk ke arah yang lebih baik lagi ke depannya.
Akhirnya, penyusun menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan tugas ini mohon maaf tidak bisa disebutkan satu persatu. Terutama penyusun sampai terimakasih banyak kepada dosen yang telah memeberikan tugas ini. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat untuk pembaca terutama untuk penyusun.

Jakarta,   23  Juli  2016

Penyusun






DAFTAR ISI



Halaman
KATA PENGANTAR                     .............................................................. 2
DAFAR ISI                                       .............................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang                              .............................................................. 4
B.     Rumusan Masalah                         .............................................................. 4
C.     Tujuan Penyusunan                       .............................................................. 4
BAB 2 PEMBAHASAN
A.    Bunga Tunggal                              .............................................................. 5
B.     Persen Di Atas Seratus                 .............................................................. 5
C.     Persen Di Bawah Seratus              .............................................................. 6
D.    Menghitung Bunga Tunggal untuk w Tahunan dan w Bulanan................. 7
E.     Bunga Tunggal Biasa dan Bunga Tunggal Eksak....................................... 9     
F.      Metode Perhitungan Bunga Tunggal.......................................................... 10
G.    Diskonto                                       .............................................................. 14
BAB 3 PENUTUP
A.    Kesimpulan                                   .............................................................. 17
B.     Saran                                             .............................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA                      .............................................................. 19











BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang tak bisa terpisahkan  dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya dalam bidang ekonomi kita tidak bisa lepas dari yang namanya perhitungan matematika. Misalnya yang berkaitan dengan bank atau investasi yaitu bunga.
Bunga merupakan uang tambahan yang diberikan oleh bank atas pinjaman atau tabungan yang kita lakukan. Bunga yang diberikan setiap bank berbeda-beda, maka kita harus jeli dan teliti saat akan meminjam uang ke sebuah bank supaya tidak menimbulkan kerugian kepada kita.
Maka dari itu, penulis membuat makalah yang berjudul “BUNGA TUNGGAL” untuk membahas dan mengetahui secara detail tentang bunga, cara perhitungan dan jenis-jenis bunga yang diberikan oleh bank.

B.     Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan kita kaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa bunga tunggal?
2.      Apa bunga persen di atas seratus?
3.      Apa bunga persen di bawah seratus?
4.      Bagaimana cara menghitung bunga tunggal untuk w tahunan dan bulanan?
5.      Apa perbedaan bunga tunggal eksak dan bunga tunggal biasa?
6.      Bagaimana mrtode perhitungan bunga tunggal?
7.      Apa diskonto?
           
C.    Tujuan Penyusunan
Adapun tujuan dari penyususnan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1.      Bunga tunggal.
2.      Menghitung bunga tunggal untuk w tahunan dan bulanan.
3.      Persen di atas seratus.
4.      Persen di bawah seratus.
5.      Bunga tunggal eksak dan bunga tunggal biasa.
6.      Metode perhitungan bunga tunggal.
7.      Diskonto.

BAB 2
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bunga Tunggal
Pengertian bunga secara umum adalah imbalan atau penggunaan sejumlah uang berdasarkan perjanjian pinjam – meminjam. Pengertian bunga menurut kamus besar bahasa indonesia, yaitu imbalan jasa untuk penggunaan uang atau modal yang dibayar pada waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan.
Pengertian bunga tunggal adalah bunga yang dihitung berdasarkan modal awal atau pokok pinjaman dan dibayarkan diakhir pinjaman.
Contoh:
1.      Ira Wahyuni meminjam uang di sebuah bank sebesar Rp. 3.000.000,00 dengan suku bunga 2% pertahun. Berapakah jumlah bunga yang harus Ira Wahyuni bayarkan?
Penyelesaian:
Dik:     M         ; Rp. 3.000.000,00
            P          ; 2%
           
Dit:      I……..?

Jawab:            
                           = 2% x Rp 3.000.000,00
                           =  x Rp 3.000.000,00
                           = Rp 60.000,00

Jadi, jumlah bunga yang harus Ira Wahyuni bayarkan adalah Rp 60.000,00


B.     Persen Di Atas Seratus
Persen di atas seratus adalah bentuk pecahan yang selisih antara penyebut dan pembilangnya sama dengan seratus. Persen di atas seratus digunakan untuk menghitung bunga apabila kita meminjam uang ke bank atau pegadaian di atas sepuluh juta. Secara umum ditulis

 
Keterangan:
      I           : interent bunga
      P          : suku bunga
M         : modal

Contoh :
2.      Belman meminjam uang pada salah satu bank swasta untuk modal usaha AC sebesar Rp. 75.000.000,00, dengan suku bunga 6% pertahun. Hitunglah besar bungan di atas seratus.
Penyelesaian:
Dik:     M         ; Rp 75.000.000,00
            P          ; 6%

Dit ; I,,,?

Jawab  ;
 

Jadi besar bunga yang harus di bayar oleh Belman, dengan hitungan bunga diatas seratus adalah Rp. 4.245.283,018


C.    Persen Di bawah Seratus
Persen dibawah seratus adalah bentuk pecahan yang selisih antara penyebut dan pembilangnya sama dengan seratus. Persen di bawah seratus digunakan untuk menghitung bunga apabila kita meminjam uang ke bank atau pegadaian di bawah sepuluh juta Secara umum dapat di tulis

Keterangan:
      I           : interent bunga
      P          : suku bunga
M         : modal

Contoh.
3.      Wiwik meminjam uang pada salah satu bank sebesar Rp. 2.500.000,00, dengan bunga 8%. Hitunglah besar bunga di bawah seratus.
Penyelesaian:
Dik      M         ; Rp 2.500.000,00
            P          ; 8 %

Dit; I,,,?

Jawab  ;
217.391,304

Jadi besar bunga yang harus di bayar oleh Wiwik, dengan hitungan bunga dibawah seratus adalah Rp. 217.391,304


D.    Bunga Tunggal Untuk Tahunan dan w Bulan
Ø  Bunga tunggal untuk tahunan
Bunga tunggal w tahunan digunakan apabila lamanya meminjam uang selama hitungan tahun. Misalnya 1 tahun, 2 tahun dan lain sebagainya. Secara umum rumusnya ditulis:


Keterangan :
I     = Interest bunga
M   = Modal pinjaman atau uang pokok
P    = Suku bunga
W  = Periode atau jangka waktu

Contoh :
4.      Puji Lestari meminjam uang di sebuah Bank Rp. 15.000.000,00 untuk modal dagang mie ayam, dengan suku bunga tunggal 5 % per tahun. Berapa uang yang harus dikembalikan Puji Lestari selama 2 tahun ?
Penyelesaian:
Dik      : M       = Rp. 15.000.000,00
              P        = 5%
              W      = 2 tahun

Dit       : M1…..?

Jawab  :

Jadi, uang yang harus dikembalikan Puji Lestari selama 2 tahun adalah
M1= Rp. 15.000.000,00 + Rp. 1.500.000,000
M1= Rp. 16.500.000,00


Ø  Bunga tunggal untuk bulanan
Bunga tunggal w bulanan digunakan apabila lamanya pinjaman selama hitungan bulan. Misalnya 7 bulan, 13 bulan, 17 bulan dan lain sebagainya. Secara umum rumusnya ditulis:

  
Contoh.
5.      Jati Sutrisna menggadaikan BPKB motornya di Bank BRI untuk modal melamar Nurul Syarifah, dengan pinjaman uang uang sebesar Rp. 6.500.000,00. Dengan bunga 7% selama 15 bulan, berapakah besar bunga yang harus dibayar Jati Sutrisna atas pinjamannya itu?
Penyelesaian:
Dik      :           M         = Rp. 6.500.000,00
P          = 7%
W        = 15 bulan
Dit       : I…..?
Jawab  :
Jadi besar bunga yang harus dibayar Jati Sutrisna atas pinjamannya adalah Rp. 568.750,00

E.     Bunga Tunggal Biasa dan Bunga Tunggal Eksak
Bunga Tunggal Biasa adalah bunga tunggal yang dihitung berdasarkan perhitungan bahwa satu tahun terdiri atas 360 hari.


Bunga Tunggal Eksak adalah bunga tunggal yang dihitung berdasarkan perhitungan bahwa satu tahun terdiri atas 365 hari untuk tahun biasa dan satu tahun terdiri atas 366 hari untuk tahun kabisat (tahun yang habis dibagi oleh 4)
Ø  Untuk tahun biasa

Ø  Untuk tahun kabisat
Contoh:
6.      Tentukan besar bunga yang harus dibayar oleh Eka Oktaviani untuk membayar UAS dari uang pokok sebesar Rp.800.000,00 dengan jangka waktu pinjaman 20 hari dan besar bunga 3 %, hitunglah dalam
a.       Satu tahun 360 hari
b.      Satu tahun 365 hari
c.       Satu tahun 366 hari 
Penyelesaian:
Dik      : M       = Rp.800.000,00
              P        = 3 %
             W       = 20 hari
1 tahun  = 360 hari
1 tahun  = 365 hari
1 tahun  = 366 hari

Dit       : I…….?
Jawab  :
a.       Bunga tunggal biasa

Jadi, besar bunga yang harus Eka Oktaviani bayar dalam 1 tahun 360 hari adalah Rp. 1.333,333

b.      Bunga tunggal eksak (bukan kabisat)

Jadi, besar bunga yang harus Eka Oktaviani bayar dalam 1 tahun 365 hari adalah Rp. 1.315,068

c.       bunga tunggal eksak (kabisat)

Jadi, besar bunga yang harus Eka Oktaviani bayar dalam 1 tahun 366 hari adalah Rp. !.311,475


F.     Metode Perhitungan Bunga Tunggal
Ada beberapa metode yang digunakan untuk menghitung bunga tunggalantara lain sebagai berikut:
1.      Metode Pembagi Tetap
Metode ini dapat digunakan untuk menghitung jumlah bunga dari beberapa modal yang dibungakan dengan tingkat suku bunga yang sama tetapi jangkan waktunya berbeda-beda.

Dari bentuk  , diperoleh:
Pembagi tetap 
Angka bunga =
Jadi, rumus untuk mencari bunga dapat dinyatakan sebagai berikut:
Angka bunga dapat ditentukan dengan cara berikut:
a.       Modal harus dibulatkan terlebih dahulu higga RP. 1,00
b.      Hasil kali dari modal dan waktu yang telah dibulatkan ke dalam hari, dibagi 100, kemudian dibulatkan (di bawah 0,5 dihapus). Sehingga angka bunga selalu merupakan bilangan bulat.

Contoh.
7.      Tentukan jumlah bunga dari ketiga modal pinajaman berikut Rp. 2.000.000,00, Rp. 150.000,00 dan Rp. 500.000,00 dengan suku bunga 12% pertahun. Yang masing-masing jangka waktunya 120 hari, 20 hari dan 50 hari.
Penyelesaian:
Karena b = 12 % maka P=12
Pembagi tetap =

Modal (M)
Hari (w)
Angka bunga
2.000.000,00
120
2.400.000,00
150.000,00
20
30.000,00
500.000,00
50
250.000,00


2.680.000,00

Jadi, besar bunga yang harus dibayarkan adalah:
= Rp. 89.333,333
8.      Hitunglah bunga dari modal sebesar Rp. 2.500.598,67 yang diperbungakan dengan suku bunga 5% selama 165 hari.
Penyelesaian:
Dik:           M         = Rp 2.500.598,67 dibulatkan menjadi
M         = Rp. 2.500.599,00
                  P          = 5%
                  W        = 165 hari
Dit:            B…..?
Jawab:
Angka bunga =
Pembagi tetap =
Bunga =
Jadi, bunga dari modal tersebut adalah Rp. 57.305,39

2.      Metode Bagian Persen Sebanding
Jika persentase bunga bukan pembagi hari 360, maka kita akan mendapatkan angkapembagi tetap yang tidak bulat. Untuk menghindar hal tersebut kita dapat menghitung besarnya bunga dengan menggunakan metode bagian persen sebanding.
Dengan metode ini mula-mula dihitung besarnya bunga berdasarkan persentase terdekat yang merupakan pembagi dari 360. Kemudian kelebihan atau kekurangan dari bunga yang dimaksud dihitung dengan menggunakan persen yang sebanding.

Contoh.
9.      Hitunglah besar bunga dari modal Rp.2.000.000,00 yang dibungakan selama 70 hari dengan suku bunga 7 % setahun.
Penyelesaian:
Dik:           M         = Rp.2.000.000,00
                  P          = 7%
                  w         = 70 hari
Dit:            I……?
Jawab:
Angka bunga =        
Karena P=7 bukan merupakan pembagi dari 360, maka kita cari biangan lain yang merupakan pembagi dari 360, misalnya P=6, maka:
Pembagi tetap =
Bunga 6% =
Bunga 1% =
Bunga 7 % = Rp. 23.333,33 + Rp. 3.888,89 = Rp. 27.222,22
Jadi, besar bunganya adalah Rp. 27.222,22

3.      Metode Bagian Persen Seukuran
Metode ini disebut juga Metode Inggris. Metode ini menggunakan ketentuan sebagai berikut:
a.       Bunga 5% sebagai dasar
b.      1 tahun = 365 hari
Maka perhitungan dituliskan sebagai berikut:
Jika dihitung,  mendekati nilai
Sehingga besarnya bunga dapat dinyatakan sebagai berikut:
Untuk perhitungan suku bunga yang lebih atau kurang dari 5%, kekurangan atau kelebihan tersebut dihitung dengan menggunakan metode bagian persen sebanding.
Contoh.
10.  Hitunglah bunga dari modal Rp.2.500.598,67 yang disimpan pada sebuah bank swasta dengan bunga 5% selama 165 hari.
Penyelesaian:
Dik:           M         = Rp. 2.5000.598,67 dibulatkan menjadi
M         = Rp. 2.500.599,00
                  P          = 5 %
                  W        = 165 hari
Dit:            B…..?
Jawab:
Angka bunga
Bunga


Jadi, besar bunga dari modal itu adalah Rp. 56.526


G.    Diskonto
Diskonto merupakan suku bunga yang dibayarkan di awal pinjaman, sehingga besarnya uang yang diterima oleh peminjam merupakan selisih antara besarnya pinjaman dengan besarnya bunga. Sedangkan besarnya uang yang harus dikembalikan harus sesuai dengan besarnya pinjaman berdasarkan perjanjian adapun rumus yang digunakan adalah:

1.        

Atau

2.     
Keterangan:
      D         = Diskonto
      P          = Suku Bunga
      NT       = Nilai Tunai
NA      = NIlai Akhir
t           = jangka waktu
n          = 1 tahun, 12 bulan dan 360 hari

Contoh:
11.  Untuk acara resepsi pernikahannya, Asep meminjam uang di Bank sebesar Rp. 20.000.000,00 dengan perjanjian suku bunga diskonto 5% pertahun dalam jangka waktu 8 bulan. Ahitunglah nilai hutang tersebut!
Penyelesaian :
Dik:     NA      = Rp. 20.000.000,00
P          = 5 %
t           = 8 bulan
n          = 12
Dit:      NT……… ?
Jawab :
 
Jadi, Nilai tunai yang diterima Asep adalah:

12.  Jejen meminjam uang di bank dengan suku bunga diskonto 10 % setahun. Jika yang diterima oleh Jejen sebesar Rp. 12.000.000,00. Berapakan uang pinjaman yang harus ia kembalikan?
Penyelesaian:
Dik:     NT       = Rp. 12.000.000,00
            P          = 10 %

Dit:      NA….?
Jawab:
Jadi, uang yang harus dikembalikan oleh Jejen adalah:
 
 
 























BAB 3
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Bunga tunggal adalah bunga yang dihitung berdasarkan modal awal atau pokok pinjaman.
2.      Persen di atas seratus ( digunakan apabila pinjaman di atas sepuluh juta)

3.      Persen di bawah seratus (digunakan apabila pinjaman di bawah sepuluh juta)


4.      Bunga Tunggal Untuk Tahunan dan Bulan
Ø  Bunga tunggal untuk tahunan


Ø  Bunga tunggal untuk bulanan


5.      Bunga tunggal biasa adalah bunga tunggal yang dihitung berdasarkan perhitungan bahwa satu tahun terdiri atas 360 hari. Sedangkan bunga tunggal eksak adalah bunga tunggal yang dihitung berdasarkan perhitungan bahwa satu tahun terdiri atas 365 hari untuk tahun biasa dan satu tahun terdiri atas 366 hari untuk tahun kabisat (tahun yang habis dibagi oleh 4)
6.      Cara menghitung bunga tunggal menggunakan tiga metode yaitu: metode pembagi tetap, metode bagian persen sebanding dan metode bagian persen seukuran.
7.      Diskonto adalah bunga yang dibayar di awal pinjaman sesuai dengan perjanjian.
B.     Saran
Untuk memahami mata kuliah Matematika Ekonomi harus tahu dulu pengertiannya, lalu kegunaannya serta rumusnya baru ke contoh soal. Serta harus diperbanyak latihhan soal dan banyak diskusi dengan teman untuk menambah wawasan. Jangan lupa juga untuk membaca dari buku sumber jangan hanya mengandalnya dari internet semata.





















DAFTAR PUSTAKA


Hayati. Teti. Bunga Tunggal dan Diskonto. 2012.
Arry. Matematika SMK Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Buku Sekolah Elektronik, 2008.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar